Jumat, 18 Juli 2014

srategi pembinaan kepribadian santri

A. Aspek Keimanan dan Ketaqwaan terhadap Allah
1. Aspek Keimanan terhadap Allah
Kata iman juga berasal dari kata kerja amina-yumanu-amanan yang berarti
percaya. Oleh karena itu iman berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak
dalam hati. Dalam surat al-Baqarah 165 dikatakan orang beriman adalah orag
yang amat sangat cinta kepada Allah.Oleh karena iu beriman kepada Allah berarti
amat sangat terhadap ajaran Allah yaitu al-Quran. 1
Iman atau kepercayaan merupakan dasar utama seseorang dalam memeluk
sesuatu agama karena dengan keyakinan dapat membuat orang untuk melakukan
apa yang diperintahkan dan apa yang dilarang oleh keyakinannya tersebut atau
dengan kata lain iman dapat membentuk orang jadi bertaqwa.
Pada setiap agama, keimanan merupakan unsur pokok yang harus dimiliki
oleh setiap penganutnya. Jika kita ibaratkan dengan sebuah bangunan, keimanan
adalah pondasi yang menopang segala sesuatu yang berada diatasnya, yang kokoh
tidaknya bangunan itu sangat tergantung pada kuat tidaknya pondasi tersebut.
Meskipun demikian, keimanan saja tidak cukup. Ia harus diwujudkan dengan
amal perbuatan yang baik, yang sesuai dengan ajaran agama yang kita anut.
1 Damar P. Sekar W dan Saroni, http://tafany.wordpress.com/2008/03/20/k…
115
Keimanan tidaklah sempurna, jika diyakini oleh hati, diikrarkan oleh lisan, dan
dibuktikan dalam segala perilaku kehidupan sehari hari.
Dalam Islam manusia tidak hanya dituntut beriman (percaya) saja, dan
rukun-rukun iman yang enam itu bukan hanya menjadi sologan, akan tetapi Islam
menuntut agar iman itu dibuktikan dalam perbuatan nyata. Sedangkan
pembuktian atau realisasi dari iman itu adalah mengerjakan semua petunjuk atau
perintah dan menjauhi semua yang dilarang oleh Allah dan Rosulnya
sebagaimana yang telah disingalir dalam al-Quran dan Hadits. 2
2. Aspek ketaqwaan terhadap Allah
Taqwa berasal dari kata waqa, yaqi , wiqayah, yang berarti takut, menjaga,
memelihara dan melindungi. Sesuai dengan makna etimologis tersebut, maka
taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam
pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten ( istiqomah ).3
Karakteristik orang orang yang bertaqwa, secara umum dapat dikelompokkan
kedalam lima kategori atau indikator ketaqwaan, antara lain :
a. Iman kepada Allah, para malaikat, kitab kitab dan para nabi. Dengan kata
lain, instrument ketaqwaan yang pertama ini dapat dikatakan dengan
memelihara fitrah iman.
b. Mengeluarkan harta yang dikasihnya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang
miskin, orang-orang yang terputus di perjalanan, orang- orang yang meminta-
2 Yunus, Mohamad, Pendidikan Agama Islam untuk SLTP, (Jakarta, Erlangga : 1997), 35.
3 Azra, Azyumardi, dkk. Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum, (Jakarta,.
Departemen Agama RI : 2002), 20.
minta dana, orang-orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi
kewajiban memerdekakan hamba sahaya. Indikator taqwa yang kedua ini,
dapat disingkat dengan mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan
melalui kesanggupan mengorbankan harta.
c. Mendirikan shalat dan menunaikan zakat, atau dengan kata lain, memelihara
ibadah formal.
d. Menepati janji, yang dalam pengertian lain adalah memelihara kehormatan
diri.
e. Sabar disaat kepayahan, kesusahan dan diwaktu perang, atau dengan kata lain
memiliki semangat perjuangan. 4
Dari hasil wawancara dengan asatidz / guru5 dalam penanaman aspek
keimanan dan ketaqwaan ini, maka upaya atau strategi Pondok Pesantren
Nazhatut Thullab adalah dengan mengajarkan pelajaran-pelajaran dan kitab-kitab
yang berhubungan dengan aspek keimanan dan ketaqwaan tersebut, seperti
pelajaran tauhid, fiqh dan lain sebagainya.
Upaya dan strategi tersebut adalah agar santri meyakini, mengakui dan
mempercayai bahwa Allah memiliki segala sifat kesempurnaan dan sunyi dari
sifat kelemahan. Kemudian dengan keyakinan itu mereka mau dan mampu
mengerjakan apa yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar